Kerangka Teoritik Dengan Menggunakan Teori dan Konsep Semiotika yang Dikembangkan Oleh Roland Barthes Dalam Musik Video dan Lirik Lagu "Jalan Tengah" oleh Naura Ayu
Dalam postingan saya sebelumnya, saya membahas tentang analisia
semiotika dalam musik video dan juga lirik lagu Jalan tengah yang dinyanyikan
oleh Naura Ayu menggunakan Konsep Roland Barthes. Dan dalam postingan kali ini,
saya akan membuat kerangka teoritik menggunakan topik yang sama dan menggunakan
konsep dan juga teori dari Roland Barthes.
Kerangka Teoritik
Kerangka teoritk adalah identifikasi teori-teori yang
dijadikan sebagai landasan berfikir untuk melaksanakan suatu penelitian, atau
dengan kata lain untuk mendiskripsikan kerangka referensi atau teori yang
digunakan untuk mengkaji permasalahan. Dalam tulisan kali ini, saya menggunakan
postingan saya sebelumnya sebagai referensi dimana saya telah menganalisa
sedikit mengenai makna yang ada dalam objek yang saya gunakan, yaitu musik
video dan juga lirik lagu Jalan Tengah dari Naura Ayu.
Jalan Tengah adalah salah satu karya dari penyanyi muda Indonesia, Naura Ayu. Lagu ini dirilis pada tahun 2023 dan berhasil menarik perhatian banyak pendengar dengan lirik yang penuh makna dan melodi serta nada yang lembut. Lagu ini menceritakan tentang sepasang kekasih yang sedang bertengkar karena kurangnya komunikasi. Namun, dalam video musiknya ditampilkan beberapa adegan ketika pasangan tersebut sedang menikmati quality time mereka tanpa adanya keributan dan penuh akan senyuman. Dari kenangan manis inilah kedua pasangan tersebut akhirnya menyadari mereka masih saling membutuhkan satu sama lain sehingga akhirnya mereka menurunkan ego mereka dan bisa berdamai.
Teori
Berdasarkan postingan saya sebelumnya, lagu yang akan saya bahas
ini akan dikaji menggunakan teori semiotika yang dikembangkan oleh Roland
Barthes. Teori Barthes dikembangkan dari teori semiotik dasar milik Ferdinand De
Saussure. Menurut Ferdinand, semiotika memiliki 2 tahapan klarifikasi tanda atau simbol yang disebut
signifier dan signified. Barthes berpendapat bahwa kedua istilah yang dicetus
Ferdinand merupakan suatu tingkatan sistem signifikansi, sehingga Barthes membentuk
2 konsep lain yang diusungnya yaitu denotasi dan konotasi.
Denotasi
Pada tahap denotasi, Roland Barthes membahas hubungan antara
petanda dan penanda yang mencakup makna asli yang dipahami oleh banyak orang. Contoh
sederhana dalam lagu ini bisa diambil dari judulnya, Jalan Tengah. Jalan Tengah
yang dimaksud dalam lagu ini berarti solusi atau keputusan atau juga kompromi yang
dapat diambil oleh mereka yang berselisih pendapat agar bisa berdamai. Dalam
salah satu lirik lagunya juga disebutkan bahwa “Jalan tengah kan menuntunmu pulang
ke hatiku”, hal ini menguatkan lagi bahwa Jalan Tengah yang dimaksud adalah solusi
atas permasalahan mereka.
Dalam musik videonya, ada salah satu scene dimana setelah kedua karakter tersebut bertengkar di dalam mobil, karakter wanita langsung meninggalkan kekasihnya dan setelah itu karakter lelaki langsung membuka sebuah buku bertuliskan “Our Dream Book” dan menemukan salah satu halaman bertuliskan dua peraturan, dimana peraturan pertama berisi “kalau berantem jangan lama-lama” dan peraturan kedua berisi “abis berantem harus minta maaf”. Dan setelah itu, karakter laki-laki tersebut segera keluar mobil untuk menemui kekasihnya sambil menunjukkan buku tersebut, hal ini menggambarkan bahwa mereka berdua sama-sama teringat akan peraturan yang mereka buat dan mereka pun langsung saling memaafkan.
Konotasi
Sementara itu, pada tahap konotasi, tanda bercampur dengan
perasaan atau emosi, yang sering kali tidak disadari oleh banyak orang dan
memerlukan analisis semiotika untuk menyelidikinya. Analisis Barthes membuka
jalan untuk memahami lapisan kedalaman dalam pengertian makna tanda dan
kompleksitas bahasa sebagai suatu sistem komunikasi.
Contoh konsep konotasi dalam musik videonya adalah salah satu scene dimana setelah sepasang kekasih tersebut bertengkar di dalam mobil, ada sebuah buku yang diberikan dari seseorang kepada orang lain di depannya, dan buku itu bertuliskan “Our Dream Book”.
Hal ini menunjukkan seolah-olah setelah
sepasang kekasih tersebut bertengkar, salah satu dari mereka memberikan buku
tersebut sebagai sebuah pengingat bahwa ketika mereka bertengkar mereka harus
mengingatkan satu sama lain tentang tujuan mereka. Hal ini juga digambarkan dalam
lirik lagunya, yaitu “Jika aku tak lagi sama denganmu, tak lagi saling merindu,
kuatkanlah jalan tengah yang t'lah kita ramu”. Namun jika scene yang saya
sebutkan disambungkan lirik yang baru saya tuliskan, Jalan Tengah yang menjadi
judul lagu ini juga bisa berarti sebagai sebuah tujuan yang telah dirancang
bersama oleh pasangan tersebut, dimana ketika mereka bertengkar mereka akan saling
mengingatkan tentang tujuan mereka agar mereka bisa menemukan solusinya. Singkatnya,
Jalan Tengah disini bukan berarti solusi namun perannya adalah membantu tokoh
karakter untuk menemukan solusi atas pertengkaran mereka.
Mitos
Selain itu, Barthes juga mengungkapkan bahwa ada mitos dalam
konsep semiotiknya. Mitos adalah suatu bentuk pesan atau tuturan yang harus
diyakini kebenarannya tetapi tidak dapat dibuktikan. Dalam mitos, ada ideologi
yang disampaikan. Menurut Barthes, mitos dalam semiotik bukan merupakan sebuah
konsep tapi suatu cara pemberian makna. Dalam sistem penandaan mitos yang
digagas Barthes, ia menunjukkan makna denotasi
dan konotasi yang
sangat berkaitan sehingga
akan membentuk suatu pembenaran dan hikmah atau pesan moral
yang dapat dideskripsikan. Penggunaan mitos dalam hal ini tidak merujuk pada mitos
dalam pengertian sehari-hari seperti halnya cerita-cerita tradisional. Dalam tulisan
ini, mitos dapat disampaikan dalam bentuk pesan lagu, dimana pesan yang
tersurat ada di dalam salah satu scene musik videonya, yaitu peraturan yang ada
di dalam “Our Dream Book” yang isinya “abis berantem harus minta maaf”, hal ini
sebenarnya sudah sering diajarkan oleh orang tua kita sejak kecil namun semakin
kita besar kita lebih mengutamakan ego kita dan sering menahan diri untuk
meminta maaf duluan.
Kesimpulan
Dari beberapa hal yang telah saya jabarkan mengenai kerangka
teoritik menggunakan teori dan konsep yang dikembangkan oleh Roland Barthes,
dapat saya simpulkan bahwa dalam sebuah karya seni berupa musik video dan lagu
Jalan Tengah yang dipopulerkan oleh Naura Ayu, terdapat penanda dan juga petanda
yang bisa dilihat langsung ataupun tidak langsung oleh semua penonton musik
video tersebut. Selain itu ada juga bagian-bagian yang dapat dikaji menggunakan
konsep denotasi dan konotasi yang dikembangkan oleh Roland Barthes. Dan pada akhirnya,
karya tersebut juga memiliki mitos yang berupa sebuah pesan untuk kita semua,
dimana sebagai sesama manusia kita harus mau meminta maaf ketika melakukan
sebuah kesalahan agar kita tidak berlarut-larut dalam pertengkaran.
Daftar Pustaka
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jefs/article/view/24151/23837
https://ojs.unida.ac.id/karimahtauhid/article/view/12970/5021
https://core.ac.uk/download/pdf/527949219.pdf
https://kc.umn.ac.id/16171/9/BAB_II.pdf
https://mediaindonesia.com/humaniora/632227/pengertian-semiotika-konsep-dasar-dan-tokoh-tokohnya
Comments
Post a Comment