Analisis Semiotika dalam Musik Video dan Lirik Lagu Jalan Tengah oleh Naura Ayu menggunakan Konsep Teori Roland Barthes
Abstrak
Video musik yang umumnya disebut dengan istilah
video klip, adalah video yang mendampingi alunan lagu atau album yang dibuat
untuk mempresentasikan sebuah musik atau lagu. Dalam lagu Jalan
Tengah yang dinyanyikan oleh Naura Ayu, ditampilkan 2 orang berpasangan yang
sedang bertengkar karena kurangnya komunikasi. Namun, di sepanjang video ini
ditampilkan beberapa adegan ketika pasangan tersebut sedang menikmati quality
time mereka tanpa adanya keributan dan penuh akan senyuman. Dari kenangan manis
inilah kedua pasangan tersebut akhirnya menyadari mereka masih saling
membutuhkan satu sama lain sehingga akhirnya mereka menurunkan ego mereka dan
bisa berdamai. Tulisan ini akan menganalisa isi dari video musik dan juga lirik
lagu yang ada dalam lagu Jalan Tengah menggunakan teori semiotika dari Rolan
Barthes yang mencakup makna denotasi - konotasi, metafora dan metonimi, serta
tanda dan mitos.
Pembahasan
Berikut
ini adalah pemaparan hasil dari observasi dan analisa mengenai musik video
Jalan Tengah oleh Naura Ayu.
1.
Denotasi
Denotasi adalah tingkat pertama pertandaan yang menjelaskan hubungan antara penanda dan petanda yang menghasilkan makna lapis pertama. Makna lapis pertama ini bersifat tersurat (eksplisit), langsung, dan pasti. Dalam video ini, denotasi bisa mencakup gambar-gambar dan adegan yang secara konkret terlihat, seperti Naura Ayu yang berjalan di tengah jalan, lalu lintas, dan interaksi antara karakter.
2.
Konotasi
Konotasi merupakan istilah yang digunakan Barthes untuk menjelaskan cara kerja tanda di tahap kedua signifikasi tanda. Konotasi menjelaskan interaksi yg terjadi ketika tanda bertemu dengan perasaan atau emosi dari pengguna dan nilai-nilai dalam budaya mereka. Dalam video musik ini, konotasi bisa mencakup bagaimana pengaturan, pencahayaan, dan pakaian karakter dapat memberikan pesan-pesan yang lebih dalam. Misalnya, penggunaan warna tertentu atau latar belakang tertentu dapat menyiratkan suasana hati atau tema tertentu.
3.
Tanda
Barthes menyebut tingkatan tanda yang penandanya mempunyai tingkat konvensi atau kesepakatan yang tinggi, dan sebaliknya, tingkat keterbukaan makna yg rendah sebagai denotasi, yaitu tanda yang menghasilkan makna-makna eksplisit. Sementara tingkatan tanda yang penandanya mempunyai ciri keterbukaan makna disebutnya konotasi, yaitu penanda yang dapat menghasilkan makna lapis kedua yang bersifat implisit, dan tersembunyi. Tanda-tanda dalam video ini, seperti warna-warna cerah, ekspresi wajah, dan gerakan tubuh karakter, berfungsi sebagai penanda yang membantu menyampaikan pesan-pesan tertentu kepada penonton. Misalnya, ekspresi wajah Naura Ayu yang penuh semangat dan tekad dapat dianggap sebagai tanda dari tema keteguhan hati dan keyakinan dalam menghadapi rintangan.
4.
Mitos
Mitos dalam pemahaman semiotika Barthes adalah pengkodean makna dan nilai-nilai sosial (yang sebetulnya arbitrer, terbuka, plural, dan konotatif) sebagai sesuatu yang dianggap alamiah. Artinya, mitos menambatkan atau mematok makna yang sebetulnya mengapung bebas dan terbuka menjadi makna yang pasti dan terpatok. Dalam video musik ini mitos diciptakan melalui pengulangan dan penempatan ulang simbol-simbol budaya. Seperti penanda tentang "jalan tengah" diciptakan melalui pengulangan motif-motif yang menggambarkan pencarian keseimbangan dan arah dalam hidup. Karakter Naura Ayu dapat dilihat sebagai mitos modern tentang keteguhan hati dan semangat dalam menghadapi perjalanan hidup.
5.
Metafora
Metafora adalah perbandingan tersirat diantara dua hal. Dalam video
ini, metafora bisa ditemukan dalam simbol-simbol visual yang digunakan untuk
menggambarkan tema "jalan tengah". Misalnya, Naura Ayu yang berjalan
di tengah jalan dapat dimaknai sebagai metafora pencarian keseimbangan dalam
hidup. Penggunaan gambaran visual yang menggambarkan kehidupan sehari-hari,
seperti lalu lintas dan keramaian kota, dapat diinterpretasikan sebagai
metafora perjalanan hidup yang penuh dengan hambatan dan tantangan.
6.
Metonimi
Metonimi adalah penggunaan kata lain untuk menjelaskan atau
mengungkapkan sesuatu. Metonimi bisa ditemukan dalam penggunaan objek atau
elemen-elemen tertentu yang mewakili konsep yang lebih besar. Misalnya,
penggunaan tanda-tanda lalu lintas, jalanan, dan arah jalan dapat dianggap
sebagai metonimi dari tema "jalan tengah" dan pencarian arah dalam
hidup.
Kemudian
dibawah ini adalah analisa lirik lagu Jalan Tengah yang masih menggunakan teori
semiotika dari Roland Barthes.
1.
Denotasi
Denotasi lirik-lirik lagu mencakup kata-kata yang secara langsung
diucapkan atau dinyanyikan oleh penyanyi. Contohnya, dalam lirik "Jalan
Tengah", frase seperti "hidup tak selalu lurus" dan "kadang
harus jalan mundur" secara langsung menggambarkan pengalaman hidup yang
penuh dengan tantangan dan kemunduran.
2.
Konotasi
Konotasi merujuk pada makna tambahan atau implisit yang terkandung
dalam lirik-lirik lagu. Sebagai contoh, frasa "jalan tengah" dapat
dikonotasikan sebagai pencarian keseimbangan dalam hidup, menemukan titik di
antara ekstrem-ekstrem yang ada. Kata-kata seperti "teruskan langkah"
dan "tetaplah percaya" juga mengandung konotasi semangat dan
keteguhan hati dalam menghadapi rintangan.
3.
Mitos
Barthes berbicara tentang bagaimana mitos diciptakan melalui
pengulangan dan penempatan ulang simbol-simbol budaya. Dalam lirik lagu ini,
motif "jalan tengah" bisa dianggap sebagai mitos yang menciptakan
gambaran ideal tentang bagaimana seseorang seharusnya menjalani hidup, yaitu
dengan mencari keseimbangan dan ketetapan hati. Hal ini juga ditunjukkan melalui
repetisi motif-motif yang menggambarkan pencarian keseimbangan dan arah dalam
hidup. Lirik lagu ini juga menciptakan mitos tentang keteguhan hati dan
semangat dalam menghadapi perjalanan hidup.
4.
Tanda
Tanda-tanda dalam lirik lagu ini, seperti frasa-frasa yang
menggambarkan perjalanan hidup dan usaha, berfungsi sebagai penanda-penanda
yang menyampaikan pesan-pesan tertentu kepada pendengar. Misalnya, frasa
"tetaplah percaya" dapat dianggap sebagai tanda dari tema keteguhan
hati dan keyakinan dalam menghadapi rintangan.
5.
Metafora
Dalam lirik lagu ini, metafora dapat ditemukan dalam penggunaan
kata-kata yang menggambarkan perjalanan hidup sebagai perjalanan fisik.
Misalnya, "hidup tak selalu lurus" bisa dimaknai sebagai metafora
untuk tantangan dan rintangan dalam hidup. Penggunaan frasa seperti "jalan
mundur" dapat diinterpretasikan sebagai metafora untuk kemunduran atau
kesulitan yang dialami dalam mencapai tujuan.
6.
Metonimi
Metonimi dapat ditemukan dalam penggunaan kata-kata atau frasa
yang mewakili konsep yang lebih besar. Contohnya, "jalan tengah" bisa
dianggap sebagai metonimi untuk pencarian keseimbangan dalam hidup. Penggunaan
kata-kata seperti "langkah" dan "percaya" mewakili
bagian-bagian dari perjalanan hidup yang lebih besar, menjadi metonimi untuk
usaha dan keyakinan dalam menghadapi tantangan.
Kesimpulan
Setelah
melakukan dan menganalisis musik video dan juga lirik lagu Jalan Tengah oleh
Naura Ayu menggunakan teori Barthes, dengan konsep denotasi, konotasi, tanda,
mitos, metafora dan juga metonimi, kita dapat lebih memahami bagaimana
simbol-simbol dan pesan-pesan tersembunyi diungkapkan melalui visual dan narasi
video tersebut. Dan dengan adanya karya tulis ini juga kita dapat menyimpulkan
bahwa ketika kita dihadapkan oleh berbagai permasalahan dalam sebuah hubungan kita
harus menanganinya dengan kepala dingin agar kita dapat menemukan jalan tengah
atau solusi dari permasalahan kita.
Comments
Post a Comment